blues imlek
Apa hubungannya musik blues dengan imlek? Sepertinya hampir
tidak ada. Memang, musik blues muncul dari Amerika Serikat sedangkan imlek
adalah perayaan tahun baru negeri China. Jauh amat? Keduanya pun bernuasa
kontras. Musik blues adalah musik yang muncul dari jeritan hati orang kulit
hitam di Amerika Serikat. Mereka menarasikan kesedihan dengan nge-blues. Kehidupan
yang berat sebagai buruh dengan berbagai macam diskriminasi terhadap orang
kulit hitam waktu itu, musik blues memang benar-benar gambaran kelamnya
kehidupan mereka. Sedangkan imlek adalah tahun baru China yang dirayakan dengan
begitu meriah. Terlebih di Indonesia setelah Gus Dur “membuka keran” budaya
China kembali diterima di tengah masyarakat, imlek pun dimeriahkan dengan cukup
meriah. Dalam tahun baru China ada kegembiraan dan keriangan.
Lalu apa hubungannya musik blues dengan imlek? Kalau
disimak, pola nada (bahasa musiknya “scale”) musik blues dan musik tradisional
China yang sering terdengar saat imlek itu sama! Pola ini sering disebut scale
pentatonic. Nada dalam pola pentatonik adalah : 1 2 3 5 6 i. Scale itulah yang
digunakan di dalam blues dan musik China. Dari nada yang sama, terciptalah dua
suasana yang berbeda. Pentatonik ketika dimainkan dengan kesedihan akan menghasilkan
musik blues. Sedangkan pentatonik ketika dimainkan dengan kegembiraan akan
menghasilkan musik tradisional China. (meskipun ada juga blues yang suasananya
ceria dan musik China yang mendayu-dayu sedih)
Jadi inilah “jembatan”-nya. Pola nada yang sama. Dari pola
nada yang sama inilah dapat menghasilkan kesedihan yang mendalam seperti blues,
tapi juga dapat menghasilkan keceriaan seperti musik China dalam imlek. Saya pun
teringat tulisan Ki Atma tentang Perspektif. Sakit yang berat sekalipun ketika
dilihat dari sudut pandang syukur, ya akhirnya muncullah sukacita. Mari kita
ngeblues di tahun baru China! Gong Xi Fa Cai!!!
Komentar
Posting Komentar